Jumat, 20 November 2015

Kevin (Say No To LGBT!)

Kevin? Ah, jangan berkerut kening begitu… Kevin disini bukan orang terkenal macam Kevin Aprilio, Kevin Julio, atau Kevin-Kevin yang lain (lagian, mana saya kenal sama mereka). Kevin cuma nama tokoh dalam novel terbaru saya. Masih ingat kan? Saya sedang menulis Novel tentang LGBT yang bikin saya menahan mual.

Kevin adalah tokoh utamanya. Seorang cowok ganteng dengan latar belakang disakiti Ibu, tumbuh di lingkungan para lelaki yang tanpa sadar membuatnya mencintai lelaki lain.

Jujur saja, ada pergolakan dalam batin saya, banyak pergolakan, ketika kata demi kata saya tuliskan tentang dia. Ada keinginan kuat untuk berhenti dan mencerca, ada keinginan untuk membuat tokoh Kevin demikian menyebalkan hingga membuat semua orang yang membaca akan benci pada pelaku homoseks.

Tapi pada sisi lain, saya juga ingin menampakan sisi manusiawi seorang Kevin, seorang pelaku pengimpangan seksual. Saya ingin menyelami dirinya, membaca apa yang dia pikirkan, juga menerka apa yang dia rasakan.

Saya memilih opsi kedua. Saya kira, memahami sosok Kevin membuat kita bisa menyayangi mereka bukan dengan menghakimi, tetapi rasa sayang yang membuat kita menaruh kasihan, lantas mengulurkan tangan. Harapan yang saya sematkan pada tokoh perempuan, Vera.

Pilihan yang saya ambil cukup sulit, tapi juga tantangan yang memacu adrenalin. Saya banyak berhenti ketika menulis. Berpikir, bagaimana cara pelaku penyimpangan mencintai? Bagaimana mereka memandang cinta itu sendiri? Bagaimana juga mereka memandang diri mereka ssndiri yang berbeda dari lingkungan?

Selebihnya, pertanyaan menjadi lebih mendetail dan rumit. Kerumitan yang, jika saya tak punya tujuan besar untuk menulis, akan membuat saya jatuh putus asa dan memilih berhenti. Kerumitan itu diantaranya, bagaimana pelaku homoseks berbicara? Jujur, atau manipulatif? Bagaimana intonasinya? Bagaimana cara dia memandang sebuah masalah? Bagaimana cara dia memilih pakaian? Memilih warna? Berjalan? Makan? Minum kopi? Cara dia duduk? ETC.

Oh Tuhan… sepertinya saya menenggelamkan diri saya dalam kemuskilan tak berujung… haha…

Baiklah, akhirnya… simak saja nanti novelnya ya… in sya Allah, tak lebih dari sebulan akan saya selesaikan. Mohon doa, semoga Allah memberi saya kemudahan… aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar