Selasa, 20 Oktober 2015

Nulis Lagi, Nulis Terus!

Ini tentang ide yang tak berhenti mengalir. Ceritanya berawal dari keputusan besar itu. Keputusan untuk mengundurkan diri dari dunia perdagangan, dunia ngisi pelatiha, dunia bikin pesanan makanan, dan lain lagi banyaknya. Hehe...

Dunia saya sekarang penuh dengan huruf-hurur tulisan orang yang saya baca, dan barisan huruf yang saya tulis. Hasilnya? Saya sudah menyelesaikan 3 novel dengan masing-masing 250 halaman. Novel terakhir, saya selesaikan dalam satu bulan! Bagi saya sih, ini prestasi besar!

Hasil lain setelah saya fokus adalah, saya mendapatkan kesenangan itu. Kesenangan seperti… apa ya, terisinya kekosongan. Ya, saya merasa jiwa saya penuh. Saya merasa bermanfaat, juga merasa hidup. Karena rasa seperti itu, membuat saya merasakan juga bagaimana saya bisa lupa waktu, lupa makan, lupa duduk saat berdiri, lupa berdiri saat duduk, ketika saya menulis. (Saya menulis di tablet soalnya, jadi bisa sambil berdiri... Hehe)

Saya tak peduli naskah saya ditolak, saya tak ambil pusing juga kalau blog saya nggak (belum) ada yang lirik, saya cuma mau menulis. Bukan berarti saya nggak senang juga kalau ada yang nerbitin ya, tapi yang pasti tak membuat saya berhenti menulis.

Tapi rupanya, hal itu mengundang masalah baru...

Sudah dua hari saya lupa nyuci baju, lupa masak, lupa beres-beres. Haha... Untungnya, suami nggak protes, asal jangan lebih dari 3 hari aja kali ya!

Masalah yang kedua adalah, ide yang banyak dan semakin banyak! Saat saya selesai nulis satu bab, muncul ide baru untuk satu novel. Nulis lagi dua bab, dua ide yang lahir. Nulis satu Novel, muncul ide buat bikin buku satu perpus! Saya jadi merasa tangan saya kurang banyak! Waktu saya kurang lama, dan tenaga saya kurang kuat. Hadeuh...

Yah, begitulah...

Tapi, kedua masalah itu bagi saya tetap menyenangkan. Itu karunia Allah kan. Pada masalah pertama, karunianya, saya punya suami pengertian banget... Bahkan kalau dia lihat saya lagi asyik nulis, dia bikinkan kopi panas, kadang juga dia bantu cuci piring. Hebat kan suami saya? Alhamdulillaah...

Pada masalah kedua, karunia nya adalah, saya semakin rajin nulis dan nulis lagi! Ide beruntun itu adalah amanah, jadi harus saya saya syukuri dengan menjalankan amanah-Nya lebih baik lagi. Betul kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar